Bab.
3
Individu,
Keluarga & Masyarakat.
-
Pengertian
Individu
Individu
berasal dari kata individum (Latin), Yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi
lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri
sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu
dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
Contoh :
1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang
khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain,
sekalipun dengan hakikat yang sama.
2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat
menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang
menyangkut dengan keindahan.
3. Rasio atau akal
pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi
segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk
mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun atau pergaulan
hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu
sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat
membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut
masyarakat.
-
Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit atau satuan masyarakat yang terkecil dan merupakan suatu kelompok terkecil
dari masyarakat. kelompok
ini yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam
masyarakat.
Keluarga terdiri dari seorang individu
(suami) dengan individu lainnya (istri) yang selalu menjaga rasa aman dan ketentraman
dalam suasana suka duka hidup bersama-sama dengan individu lainnya juga ( anak )
inilah yang nantinya berkambang dan mulai melihat dan mangenal arti diri
sendiri sebagai mahkluk
social.
-
Pengertian
Fungsi Keluarga
Keluarga sebagai
kelompok pertama yang dikenal individu yang sangat berpengaruh secara lansung
terhadap perkembangan individu sebelum maupun terjun langsung secara individual
di masyarakat.
Macam – macam
Fungsi Keluarga, yaitu :
A.
Fungsi Biologis
Dengan fungsi ini
dihaerapkan agar suatu keluarga dapat menyelenggarakan proses perkawinan
anak-anaknya.karena dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan
keturunan.
B.
Fungsi Pemeliharaan
Keluarga wajib berusaha
untuk selalu dan selalu menjaga anggotanya dari gangguan gangguan yaitu;
1.
gangguan udara,hujan,panas maka
dibuatlah rumah
2.
gangguan penyakit maka disediakan
berbagai obat-obatan
3.
gangguan dari bahayadengan berusaha
membuat benteng atau tembok dan menyediakan senjata untuk berjaga jaga.
C.
Fungsi Ekonomi
dalam hal ini keluarga berusaha
menyediakan kebutuhan pokok yaitu;
1.
kebutuhan
pangan makan dan minum
2.
kebutuhan
sandang atau pakaian
3.
kebutuhan
papan atau rumah tinggal
D. Fungsi Keagamaan
Dalam hal ini kelurga
menyarankan agar meyakini dan menganut kepercayaan yang di yakini masing masing
E. Fungsi Sosial
Dengan fungsi ini
keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal bekal selengkapnya
dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat
serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak
bila udah dewasa.
Menurut buku Ilmu
Sosial Dasar fungsi keluarga dapat dinyatakan sebagai berikut;
a. pembentukan kepribadian
b. sebagai alat reproduksi
kepribadian.
c. keluarga merupakan eksponen dari
kebudayaan masyarakat
d. keluarga juga sebagai perkumpulan
perekonomian
e. keluarga juga sebagai tempat
pengasuhan dan pendidikan.
Ki Hajar Dewantoro, mengartikan bahwa keluarga
kumpulan beberapa orang yang terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa
berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial,enak dan berkehendak
bersama-sama untuk memperteguh gabungan dan memuliakan masing-masing
anggotanya.
(1) Masyarakat Non
Industri
Kita telah tahu secara
garis besar bahwa , kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non
industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary
group) dan kelompok sekunder (secondary group).
(a)Kelompok primer
Dalam kelompok primer,
interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di
karenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga
mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab.
dalam kelompok-kelompok
primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja
atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak
secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota
dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok
primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama,
dan lain sebagainya.
(b) Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok
sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat
kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja
antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional,
obyektif.
Para anggota menerima
pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian tertentu, di
samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target
dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah
sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai
politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan
sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh
dan berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan
kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang
terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi
dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART)
seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.
Namun demikian,
kelompok tidak resmi juga mempunyai pembagian kerja, peranan-peranan serta
hirarki tertentu, norma-norma tertentu sebagai pedoman tingkah laku para
anggota beserta konvensi-konvensinya. Tetapi hal ini tidak dirumuskan secara
tegas dan tertulis seperti pada kelompok resmi (W.A. Gerungan, 1980 : 91).
Contoh : Semua kelompok
sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang
memiliki anggota kelompok tidak resmi.
(2) Masyarakat Industri Durkheim mempergunakan variasi
pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai
dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua
taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks.
Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya
(Soerjono Soekanto, 1982 : 190).
Jika pembagian kerja
bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi.
Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara
kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis,
juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi
sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki
seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang
roti, tukang sepatu,tukang bubur,
tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja
secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula
ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian
semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu.
Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi
yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai dengan
bertambahnya individualisme.
-
Makna Individu
Manusia adalah makhluk
individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak
dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya.
Para ahli Psikologi
modern menegaskan bahwa manusia itu merupakan suatu kesatuan jiwa raga yang
kegiatannya sebagai keseluruhan, sebagai kesatuan. Kegiatan manusia sehari-hari
merupakan kegiatan keseluruhan jiwa raganya. Bukan hanya kegiatan alat-alat
tubuh saja, atau bukan hanya aktivitas dari kemampuan-kemampuan jiwa satu
persatu terlepas daripada yang lain.
Manusia sebagai makhluk
individu mengalami kegembiraan atau kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya.
-
Makna Keluarga
Keluarga sebagai
kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar
individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu
tersebut.
-
Makna Masyarakat
Masyarakat (society)
merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komunitas manusia atau
individu yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu
merupakan jaringan perhubungan antara berbagai individu.
-
Hubungan
Antar
individu, keluarga, masyarakat
Aspek individu,
keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan.
Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada
individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai
manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana
individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan
perilakunya. Karena tak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu
tersebut bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai
lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam
pembentukan sikap suatu individu, sedang masyarakat merupakan media sosialisasi
seorang individu dalam menyampaikan .ekspresinya
secara lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya
benar atau salah dalam suatu masyarakat tersebut.
-
Pengertian
& Proses Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke
kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran
penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai
permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota
yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan,
fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain
sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan
keluarnya.
Urbanisasi berarti
persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari
desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri
dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk, Bedanya
Migrasi penduduk lebih bermakna perpindahan penduduk dari desa ke kota yang
bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti
perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara atau tidak menetap.
Sumber :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga#Peranan_keluarga
- http://ms.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
- http://ervannur.wordpress.com/2010/10/16/hubungan-individu-keluarga-dan-masyarakat/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi
- http://arbip.blogspot.com/2009/12/pengenalan-tentang-masyarakat-industri.html
- http://adigunawan.ngeblogs.com/2010/02/17/makna-individu/
- http://jaghatraya.blogspot.com/2010/11/pengertian-dan-fungsi-keluarga.html
- http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/kep_tumbang.pdf
- http://sosiologismadapareschool.blogspot.com/2009/01/pengertian-individu.html
Fitra Dwi
Ananto. S
1KA37
12111911
No comments:
Post a Comment